REFLEKSI PEMBELAJARAN
REFLEKSI PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan Proyek Mini Café ini, saya mendapatkan banyak pengalaman berharga, tidak hanya dalam hal berwirausaha, tetapi juga dalam mengaplikasikan berbagai pelajaran yang kami pelajari di sekolah. Berikut adalah beberapa refleksi saya berdasarkan mata pelajaran yang relevan:
-
Pendidikan Agama Islam
Dalam pelajaran agama, kami diajarkan pentingnya kejujuran, tanggung jawab, dan kerja sama. Nilai-nilai ini sangat terasa selama menjalankan Mini Café, di mana kami harus jujur dalam melayani pelanggan dan bertanggung jawab atas tugas masing-masing. -
PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)
Proyek ini mencerminkan nilai-nilai Pancasila, khususnya sila ke-2 (Kemanusiaan yang adil dan beradab) dan sila ke-5 (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia), karena kami berusaha menciptakan suasana kerja sama dan keadilan dalam pembagian tugas serta hasil usaha. -
Bahasa Indonesia
Dalam proses penyusunan proposal, pembuatan laporan, hingga berkomunikasi dengan pelanggan, kami mengasah kemampuan berbahasa Indonesia secara baik dan sopan. Kami belajar menyampaikan informasi dengan jelas dan menarik. -
Matematika
Kami menggunakan matematika untuk menghitung modal, menentukan harga jual, memperkirakan keuntungan, dan mengatur pengeluaran. Kemampuan berhitung sangat dibutuhkan agar usaha kami tidak merugi. -
Bahasa Inggris
Saat membuat nama produk atau menjelaskan menu kepada tamu yang menggunakan bahasa Inggris, kami belajar menggunakan bahasa Inggris secara sederhana namun komunikatif. Ini melatih kemampuan kami dalam berbicara dan memahami istilah umum dalam dunia usaha. -
Sejarah Indonesia
Dari pelajaran sejarah, kami memahami semangat perjuangan generasi terdahulu dalam membangun bangsa. Semangat itu menginspirasi kami untuk tetap semangat berusaha meski hanya dari skala kecil seperti Mini Café. -
Bahasa Jawa
Dalam interaksi sehari-hari dengan teman dan guru, kami juga menggunakan bahasa Jawa sebagai bentuk pelestarian budaya lokal. Dalam melayani pelanggan yang lebih tua, kami berlatih berbicara dengan unggah-ungguh atau tata krama yang sopan.
Komentar
Posting Komentar